ANALISIS STRUKTUR, PERILAKU DAN KINERJA AGROINDUSTRI DI JAWA TIMUR: Kajian Sebelum dan Sesudah Krisis Ekonomi. (Andrie Kisroh Sunyigono, Teti Sugiarti dan Ellys Fauziah, 2004)
Salah satu komponen yang memberikan sumbangan cukup besar dalam perekonomian Jawa Timur adalah agroindustri. Peranan agroindustri cukup besar dalam menyediakan input untuk sector lainnya dan menyerap output dari sector lain. Selain itu agroindustri juga berperanan besar dalam aktifitas ekspor dan mempunyai efek pengganda yang cukup berpengaruh bagi perkembangan perekonomian regional. Pentingnya penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terjadi transformasi structural dalam perekomian Jawa Timur yang diakibatkan oleh krisis ekonomi, khususnya perubahan struktur, perilaku dan kinerja yang terjadi pada agroindustri.
Tujuan penelitian adalah: menganalisis keterkaitan dengan sektor lainnya, multiplier effect dan kinerja agroindustri sebelum dan sesudah krisis ekonomi; menentukan agroindustri unggulan; menentukan skala prioritas bagi pengembangan agroindustri dan mengidentifikasi strategi pengembangan agoindustri di Jawa Timur.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan 2 tabel input-output yaitu: (1) Tabel Input-Output Jawa Timur tahun 1994, yang digunakan untuk melihat perekonomian Jawa Timur sebelum krisis ekonomi, (2) Tabel input-output Jawa Timur tahun 2000, yang digunakan untuk menganahsis perekonomian Jawa Timur setelah terjadinya krisis ekonomi.
Data dalam tabel input-output Jawa Timur tersebut dianalisis dengan tiga pendekatan: pertama, analisis struktur dengan indikator berupa mdeks keterkaitan ke belakang dan indeks keterkaitan ke depan, kedua, analisis perilaku dengan indikator berupa pengganda output, pengganda pendapatan. dan pengganda mlai tambah, ketiga, analisis kinerja dengan indikator berupa derajat ketergantungan ekspor, dan pengganda ekspor terhadap output.
Hasil analisis struktur menunjukkan bahwa sektor yang mempunyai keterkaitan ke depan dan ke belakang yang tinggi adalah industri pemintalan dan industri kertas, barang dari kertas dan karton. Hasil analisis perilaku menunjukkan bahwa sektor yang mempunyai angka pengganda tinggi adalah industri pemintalan, industri kertas, barang dari kertas dan karton dan industri makanan lainnya. Sedangkan dari hasil analisis kinerja, sector yang mempunyai peringkat tertinggi adalah industri pemintalan, industri kertas, barang dari kertas dan karton serta industri pengolahan dan pengawetan makanan.
Kelompok agroindustri yang menjadi sector unggulan adalah industri pemintalan, industri kertas, barang dari kertas dan karton serta industri makanan lainnya. Prioritas pengembangan kelompok agroindustri adalah Prioritas I: industri pemintalan dan industri kertas, barang dari kertas dan karton. Prioritas II: Industri makanan lainnya dan industri barang dari logam. Prioritas III: industri pengolahan & pengawetan makanan, industri rokok, industri penggilingan padi, industri bambu, kayu & rotan, industri minuman dan industri barang karet & plastik. Prioritas IV: industri tekstil, pakaian & kulit, industri minyak & lemak dan industri pupuk & pestisida.
Strategi pengembangan sector agroindustri di Jawa Timur dilakukan secara simultan dengan memperhatikan kelemahan pada masing sector. Adapun strategi pengembangannya adalah: Prioritas II: membina masing-masing satu aspek yaitu perilaku atau kinerja. Prioritas III: membina masing-masing dua aspek yaitu: a) struktur dan perilaku, b) struktur dan kinerja dan c) perilaku dan kinerja. Prioritas IV: membina semua aspek yang ada yaitu struktur, perilaku dan kinerja.
Selengkapnya :
http://sunyigono.files.wordpress.com/2010/12/pdm_io_04_full.doc
http://www.ziddu.com/download/13137092/PDM_IO_04_full.doc.html
nice